Jumat, 23 Januari 2015

Si Kakek dan Aku

Si Kakek dan Aku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ku tatap matahari yang sudah meninggi, cuaca tidak terlalu terik siang ini. Aku melangkah menyusuri trotoar di depan toko-toko yang berjejer di sepanjang jalan mahakam ini. Pesangon yang ku terima sebulan yang lewat, membuatku harus menyusuri jalan-jalan kota demi mendapatkan pekerjaan. Sebagai seorang pria rasanya ini adalah saat yang kelam. Tanpa pekerjaan dan sudah sebulan ini berkeliaran di jalan-jalan kota demi mencari pekerjaan. Bertemankan terik matahari, debu, keringat, hujan dan lumpur. Rasanya ingin berhenti menyudahi perjuangan mencari pekerjaan ini. Tapi… aku harus tetap berjuang demi memenuhi kebutuhan hidup, yang membuatku sedikit tenang adalah aku belum memiliki tanggung jawab menafkahi anak istri. Seandainya aku sudah berkeluarga mungkin aku bisa stres tanpa pekerjaan seperti ini. Yah… meskipun sebenarnya sekarang ini juga sudah sedikit stres karena belum mendapatkan pekerjaan.

Dengan bermodalkan uang pesangon aku berkeliling kota mencari pekerjaan. Hari sudah siang saatnya aku mengisi perut, aku melangkah ke warung makan di pinggir jalan. Duduk di bangkunya yang sudah kusam dan meja yang berlapiskan karpet plastik. Seorang ibu menyambutku dan menanyakan mau makan apa, setelah aku mengatakan pilihan menu makan siangku si ibu langsung mempersiapkannya. Aku mendesah pelan rasanya lelah, lelah fisik dan pikiran karena sampai saat ini aku belum mendapatkan pekerjaan.

Sambil menunggu makan siangku datang aku melihat sek
... baca selengkapnya di Si Kakek dan Aku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 22 Januari 2015

Membangun Kepercayaan Diri

Membangun Kepercayaan Diri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pada suatu akhir pekan, seorang pria bernama Malcolm, bertempat tinggal di Vancouver, mengajak tunangannya berjalan-jalan melewati hutan utara British Colombia. Entah bagaimana mereka terjebak diantara seekor beruang dan anak-anaknya. Induk beruang itu, karena ingin melindungi anak-anaknya, menarik dan mencengkram tunangan Malcolm. Tinggi badan Malcolm hanya sekitar 157 cm, sedangkan beruang itu sangat besar. Namun, dia mempunyai keberanian dan berhasil membebaskan tunangannya. Kemudian, induk beruang menangkap Malcolm dan mulai meremukkan setiap tulang pokok di tubuhnya. Induk beruang mengakhiri serangan dengan menancapkan cakarnya pada wajah Malcolm dan mencakar lurus hingga ke kepala bagian belakang.

Ajaib, ternyata Malcolm tetap hidup. Selama delapan tahun dia berulang-ulang menjalani operasi pemulihan. Selama itu, para dokter telah melakukan semua bedah kosmetik yang mungkin bisa mereka lakukan. Namun, semua itu tidak cukup menolong Malcolm dan Malcolm memandang dirinya sebagai si buruk rupa. Dia tidak ingin lagi tampil di hadapan umum.

Oleh karena itu, pada suatu hari Malcolm naik dengan kursi rodanya ke atap lantai sepuluh gedung pusat rehabilitasi. Ketika sedang bersiap-siap untuk mendorong tubuhnya melintasi batas bangunan, ayahnya muncul. Sebelumnya, sang ayah mendengar bisikan hatinya yang menyuruh dia untuk menemui anaknya. Pada waktu yang tepat, sang ayah muncul di puncak tangga dan berkata, “Malc
... baca selengkapnya di Membangun Kepercayaan Diri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Rabu, 21 Januari 2015

Integrasi Ekonomi: Belajar dari Uni Eropa

Integrasi Ekonomi: Belajar dari Uni Eropa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Beberapa waktu silam Bisnis mendapatkan undangan dari Uni Eropa untuk mengikuti seminar khusus wartawan Asean tentang mata uang tunggal Eropa (euro) dan berbagai isyu di baliknya. Tulisan berikut adalah beberapa catatan dari seminar tersebut.

BRUSSELS (Bisnis): Krisis ekonomi yang melanda Asia Tenggara mendorong banyak pihak untuk memikirkan kembali kemungkinan membangun ikatan ekonomi pada skala regional sedemikian rupa sehingga lebih kokoh dalam menghadapi kemungkinan krisis berikutnya.

Di luar rencana mengenai pasar bebas Asean (AFTA), masih bisa disebut sejumlah ide seperti mata uang tunggal, integrasi sistem pabean, sampai pembentukan dana moneter Asia Tenggara (AMF). Pertanyaannya, realistiskah ide-ide itu?

Menyangkut kerjasama ekonomi seperti ini tak berlebihan kalau dikatakan, Uni Eropa adalah tempat belajar yang baik. Uni Eropa adalah sekumpulan negara dengan perbedaan tajam (bahkan dengan kebanggaan penuh untuk saling berbeda) yang mau duduk bersama, mendamaikan kepentingan nasional dengan kepentingan regional.

Albert Maes, profesor ekonomi di Universitas Namur (Belgia), mengatakan ada kesamaan yang sedemikian fundamental antara prakondisi Uni Eropa dengan
... baca selengkapnya di Integrasi Ekonomi: Belajar dari Uni Eropa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kematian Tanpa Sesal

Kematian Tanpa Sesal Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Rara, bangun..!”
“Hoamm.. iya ibu, Rara sudah bangun”.
Kulirik jam dinding yang tergantung manja di tembok kamarku. Jarum-jarum mungilnya menunjukkan bahwa saat ini jam berjalan pukul 04.50 pagi. Saatnya bangun, dan segera menunaikan shalat shubuh. Hari ini aku ada jadwal untuk pergi ke sekolah. Maklum setelah Ujian Nasional berlangsung, jadwal untuk pergi ke sekolah menjadi berkurang dan terkesan tidak menentu.

Kini saatnya untuk pergi ke sekolah. Sejenak melepas rasa rinduku kepada teman-teman yang selama tiga tahun di masa putih abu-abu selalu menemani hari-hariku. Sebenarnya jadwal masuk sekolah hari ini kami buat sendiri. Ya sekedar melaksanakan tradisi turun temurun untuk mencorat-coret seragam kebesaran kami. Tapi tak perlu khawatir, tingkah kami masih berada di batas kewajaran dan tidak sampai menganggu aktifitas masyarakat sekitar.

“Hai Rara”.. sapa teman-temanku bebarengan.. sambil memperlihatkan senyum paling menawan yang mereka semua miliki. Begitulah mereka, selalu tampil kocak dan penuh keceriaan. Rasanya aku tak menyesal mempunyai teman-teman sekelas seperti mereka. Yang kadang menje
... baca selengkapnya di Kematian Tanpa Sesal Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sabtu, 17 Januari 2015

Ludah Untuk Si Cermin

Ludah Untuk Si Cermin Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Matahari pagi seperti menjadikan kulit si Hari kecil memerah. Ternyata bukan karena terik surya, tapi di pagi itu raut wajah kekecewaan dan kekesalan terlihat jelas menemani setiap langkahnya yang juga tergesa-gesa.

Hari adalah pendengar setia keluh kesah orang lain. Ketika temannya mengadukan air mata dan kemarahan, ia siap menjadi sandaran dan mencoba memberikan ketenangan. Ketika terlihat putus asa ia mencoba memberikan semangat. Ketika saatnya kebahagiaan ia masih ada sampai suara itupun terdengar lelah menceritakannya. Kepercayaan sangat berharga, adalah bagian dari semangat hidup untuknya. Masalah yang hinggap padanya seakan berkurang bahkan tak harus ia ceritakan, hanya dengan mendengarkan orang lain. Tapi Hari kecilpun tetaplah manusia biasa, sepi kadang menggerogotinya. Ketika tak ada seorangpun yang menyapa walau hanya dengan pesan singkat. Ia mencoba mengirim beberapa kata dan berharap ada siapa yang akan membalas pesan itu.

“mungkin sebentar lagi, mungkin sebentar lagi…”, satu, dua, tiga hari ia melakukan itu tapi hasilnya tetap sama, tak ada seorangpun yang membalas. Tapi tunggu, baru saja ada pesan masuk untuk Hari. Ia pun senang handphonenya berbunyi, dan itu dari salah satu temannya. Tapi pesan itu malah membuatnya kecewa, pesan yang menyiratkan bahwa Hari kecil telah mengganggu. Kali ini kesabarannya seperti meleda
... baca selengkapnya di Ludah Untuk Si Cermin Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, 11 Januari 2015

Tentang

Tentang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kenalkan aku Laura, seorang gadis muda dan pemimpi yang cukup sukses di muka bumi ini. Aku memimpikan banyak hal. Mimpi punya banyak sahabat sejati. Mimpi punya banyak waktu untuk mereka. Mimpi punya banyak waktu untuk tersenyum. Mimpi punya banyak waktu bersyukur, berterimakasih, aku masih bisa bermimpi!
Tentang mimpi-mimpiku itu, ada banyak masa-masa kelam di baliknya. Tapi sudah, lupakan saja. Aku takkan menceritakannya. Karena aku tak pernah bermimpi memiliki banyak waktu untuk mengenang masa-masa kelamku.

Pagi ini suasana kampus tak seperti biasanya. Tak banyak mahasiswa yang duduk-duduk manis di bawah pohon ketapang kembar dekat tempat parkir itu. Aku berjalan menyusuri koridor kampus yang panjang ini tanpa seseorang mendampingi, hanya sebaris cerita yang mengiringi setiap langkahku.

“Just..!”
“Apa?”
“Aku cinta kamu!”
“APA?!”
Sebuah pengakuan konyolku sehabis ujian semeter 1 dulu. Wajah manis Justin itu mendadak berubah tanpa ekspresi.

Setelah itu tak ada cerita tentang aku dan dirinya. Kita saling diam dengan gaya masing-masing. Tentang pengakuan itu, tentang penolakan tanpa penjelasan itu, tentang perubaha
... baca selengkapnya di Tentang Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sabtu, 10 Januari 2015

Menghargai (Nilai) Diri

Menghargai (Nilai) Diri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kejadian yang saya ceritakan berikut mungkin pernah pembaca alami sendiri, entah ketika berperan sebagai anak atau orangtua. Saya tergerak menuliskannya sejak saya kedatangan seorang bapak (klien) yang mendaftarkan diri ke front office dan mengaku bermaksud mengkonsultasikan putrinya yang bermasalah.

Di ruang konsultasi, ternyata yang saya temui adalah pasangan suami istri. Sang istri memulai membuka pembicaraan dengan senyuman khasnya, “Pak Edy, kami harus meminta maaf karena telah berbohong kepada staf Bapak. Sebenarnya bukan anak kami yang bermasalah, tetapi ayahnya, ya suami saya ini…”. “Begini ceritanya, Pak Edy…” tukas sang suami. “Suatu sore saya ditegur ibu mertua saya yang kebetulan tinggal serumah bersama kami. Beliau menyatakan kesedihannya menyaksikan cucunya, anak perempuan kami, menyerocoskan kata-kata makian. Ibu mertua saya menyebutkan beberapa kosakata makian… dan saya sungguh terkejut, sebab kata-kata itu persis merupakan kata-kata yang pernah keluar dari mulut saya sewaktu kami sekeluarga bermobil dan tiba-tiba “dikepot” sebuah bus Metromini. Serta merta saya gampar sang so
... baca selengkapnya di Menghargai (Nilai) Diri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1